Is used to indicate to the tunnel initiator the particular tunnel to which a session is to be assigned. If more than one set of tunneling attributes is returned by the RADIUS server to the tunnel initiator, this attribute should be included in each set to indicate the relative preference assigned to each tunnel.
Indicates the number of seconds between each interim update in seconds for this specific session. Contains a text string which identifies the port of the NAS which is authenticating the user. Contains the name of an assigned address pool that should be used to assign an address for the user.
Specifies the name used by the tunnel initiator during the authentication phase of tunnel establishment. Specifies the name used by the tunnel terminator during the authentication phase of tunnel establishment. Contains the name of an assigned pool that should be used to assign an IPv6 prefix for the user.
Describes whether the use of BAP is allowed, disallowed or required on new multilink calls. Represents the percentage of available bandwidth utilization below which the link must fall before the link is eligible for termination. For example, if you specify three servers are primary, the Oracle Communications Session Border Controller will round-robin to select a server until it finds an appropriate one; it will do the same for secondary servers.
The VSA attribute assists with enforcement of access levels by containing one of the three following classes:. This is calculated over this series of the following values, in this order: challenge-id which for the Oracle Communications Session Border Controller is always 0 , followed by the user password, and then the challenge as specified in RFC , section 4.
If the values do not match, the authentication is treated as a failure. When you use local authentication, management protocols behave the same way that they do when you are not using RADIUS servers. From here, you can view the entire menu for the authentication configuration by typing a? You can set global parameters for authentication.
Indicates the time this call leg was disconnected in UTC. Disconnect-Cause hdisconnect-cause. Specifies the reason a connection was taken offline per Q. Voice-Quality hvoice-quality. Gateway-ID hgw-id. Indicates the name of the underlying gateway. Large Scale Dialout Attributes. Defines a dialing string to be used for callback. No description available. Defines the number to dial.
Miscellaneous Attributes. Sets the minimum number of links for MLP. No reason is given for the disconnect. The event was not disconnected. The call has been disconnected. Failure to authenticate number of the calling-party. A modem in not available to connect the call.
No carrier detected. Codes 10, 11, and 12 can be sent if there is a disconnection during initial modem connection. Failure to detect modem result codes. User terminates a session. Timeout waiting for user input. Disconnect due to exiting Telnet session. Disconnect due to exiting raw TCP. Control-C detected. EXEC process destroyed. User closes a virtual connection. Virtual connected has ended. User exists Rlogin. Invalid Rlogin option selected. Insufficient resources. PPP remote authentication failed.
PPP received a Terminate Request from remote end. Upper layer requested that the session be closed. PPP session closed because of an MP error.
PPP session closed because maximum channels were reached. Disconnect due to full terminal server tables. Disconnect due to full internal resources. IP address is not valid for Telnet host. Hostname cannot be validated.
Port number is invalid or missing. TCP connection has been reset. TCP connection has been refused by the host. TCP connection has timed out.
TCP connection has been closed. TCP network is unreachable. Atau setiap pengunjung harus membuka alas kakinya ketika memasuki ruangan ibadah di rumah Anda.
Atau setiap pengunjung hanya diperbolehkan masuk sampai teras rumah. Semua itu merupakan peraturan yang dapat dengan bebas Anda buat di rumah Anda. Begitu juga dengan apa yang terjadi pada proses pengamanan jaringan remote access Anda. Perlu sekali adanya batasan untuk para pengguna jaringan remote karena Anda tidak akan pernah tahu siapa yang ingin masuk ke dalam jaringan Anda tersebut, meskipun telah teridentifikasi dengan benar.
Bisa saja orang lain yang tidak berhak menggunakan username dan password yang bukan miliknya untuk mendapatkan akses ke jaringan Anda. Bagaimana untuk membatasi masing-masing pengguna tersebut? Banyak sekali metode untuk melakukan pembatasan ini, namun yang paling umum digunakan adalah dengan menggunakan seperangkat atribut khusus yang dirangkai-rangkai untuk menghasilkan policy tentang hak-hak apa saja yang dapat dilakukan si pengguna.
Atribut-atribut ini kemudian dibandingkan dengan apa yang dicatat di dalam database. Setelah dibandingkan dengan informasi yang ada di database, hasilnya akan dikembalikan lagi kepada fasilitas AAA yang berjalan pada perangkat tersebut. Berdasarkan hasil ini, perangkat remote access akan memberikan apa yang menjadi hak dari si pengguna tersebut. Apa saja yang bisa dilakukannya dan apa saja yang dilarang sudah berlaku dalam tahap ini.
Database yang berfungsi untuk menampung semua informasi ini dapat dibuat secara lokal di dalam perangkat remote access atau router maupun dalam perangkat khusus yang biasanya disebut dengan istilah server sekuriti.
Di dalam server sekuriti ini biasanya tidak hanya informasi profil penggunanya saja yang ditampung, protokol sekuriti juga harus berjalan di sini untuk dapat melayani permintaan informasi profil dari perangkat-perangkat yang berperan sebagai kliennya. Pada perangkat inilah nantinya attribute-value AV dari pengguna yang ingin bergabung diterima dan diproses untuk kemudian dikembalikan lagi menjadi sebuah peraturan oleh fasilitas AAA tersebut. Metode authorization biasanya dilakukan dalam banyak cara.
Bisa dilakukan dengan cara one-time authorization yang memberikan seluruh hak dari si pengguna hanya dengan satu kali proses authorization. Atau bisa juga dilakukan per service authorization yang membuat pengguna harus diotorisasi berkali-kali ketika ingin menggunakan layanan tertentu.
Authorization juga bisa dibuat per pengguna berdasarkan daftar yang ada di server sekuriti, atau kalau protokolnya mendukung otorisasi bisa diberlakukan per group pengguna. Selain itu, jika keamanan server memungkinkan, Anda dapat memberlakukan aturan-aturan otorisasi berdasarkan sistem pengalamatan IP , IPX , dan banyak lagi Proses Accounting Proses accounting dalam layanan koneksi remote access amat sangat penting, apalagi jika Anda membuat jaringan ini untuk kepentingan komersial.
Dalam proses accounting ini, perangkat remote access atau server sekuriti akan mengumpulkan informasi seputar berapa lama si pengguna sudah terkoneksi, billing time waktu start dan waktu stop yang telah dilaluinya selama pemakaian, sampai berapa besar data yang sudah dilewatkan dalam transaksi komunikasi tersebut.
Data dan informasi ini akan berguna sekali untuk pengguna maupun administratornya. Biasanya informasi ini akan digunakan dalam melakukan proses auditing, membuat laporan pemakaian, penganalisisan karakteristik jaringan, pembuatan billing tagihan, dan banyak lagi. Fasilitas accounting pada jaringan remote access umumnya juga memungkinkan Anda untuk melakukan monitoring terhadap layanan apa saja yang digunakan oleh pengguna.
Dengan demikian, fasilitas accounting dapat mengetahui seberapa besar resource jaringan yang Anda gunakan.
0コメント